Jumat, 19 Agustus 2011

TOKOH FILSAFAT MARIA MONTESSORI DAN BUAH PIKIRANNYA


A.    PENDAHULUAN

Pendidikan sejak dulu selalu memegang peranan penting dalam pembangunan masyarakat . Pendidikan berlangsung sejak anak lahir sampai dewasa. Perkembangan dunia pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan sosioemosional, kemampuan atau skill dalam struktur pertumbuhannya.
Pendidikan yang dimulai sejak usia dini sampai dengan usia 6 tahun merupakan upaya pembinaan yang dilakukan melalui pemberian rangsangan uuntuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan pra sekolah yang juga disebut Taman Kanak-kanak sudah diajarkan dasar-dasar cara belajar lewat bermain yang diarahkan. Dengan banyak permainan mereka bisa belajar seperti cara  bersosialisasi, beradaptasi, berkomunikasi dan dapat mengatasi masalahnya.
            Salah satu tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam perkembangan pendidikan pra-sekolah atau Taman Kanak-kanak melalui pemikirannya adalah Maria Montessori.

B.     RIWAYAT HIDUP
Beliau dilahirkan di Italia dan dididik dalam lingkungan liberal. Montessori adalah wanita pertama yang mendirikan sekolah medis di Italia dan membangun psikologi yang berbasis sistem pendidikan dan disebarkan ke dunia internasional. Setelah itu ia mendirikan universitas di Roma dimana ia mempelajari ilmu dokter anak dan psikiatris. Montessori menjadi tertarik pada pembelajaran dan pengembangan anak- anak. Ia membiayai anak jalanan dan mengobservasi mereka dengan uangnya sendiri.
Tahun 1899 Montessori menjadi direktur sekolah Orthophrenic, institute medical psikologi. Tahun 1906, Montessori menemukan The Casa dei Bambini, atau rumah untuk anak-anak, dimana ia mengembangkan metode pedagogik yang kemudian dikenal sebagai Sistem Montessori. Sekolah ini dibuka pada Januari 1907, dikemudian hari metode Montessori menjadi terkenal dan berkembang ke  dunia internasional.
Elizabeth G. Hainstock dalam bukunya “Metode pengajaran Montessori untuk anak sekolah dasar”, menjelaskan bahwa metode Montessori bertujuan sebagai pengantar prinsip, agar anak-anak mereka dapat memasuki kesenjangan pendidikan yang lebih tinggi dengan persiapan yang matang. Pendidikan ini dimulai dari masa prasekolah,yaitu dengan cara pendidikan Bahasa dan Matematika. Bahasa dan Matematikamerupakan dua hal yang sangat penting dan menjadi dasar untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan anak dalam dua bidang ini agar mendapatkan hasil yang optimal, maka menurut Montessori, anak harus belajar atas kemauannya sendiri, tidak dengan dipaksa. Salah satu cara yang mudah untuk membuat anak menyukai belajar adalah dengan cara membuat anak belajar sambil bermain karena anak-anak sangat menyukai permainan. Oleh karena itu, sebagai orang tua dan pendidik harus kreatif dalam memasukkan pelajaran dalam permainan anak-anak.
Banyak permainan anak-anak yang dapat diterapkan oleh orang tua sebagai orang terdekat mereka, untuk mengembangkan kemampuan intelektual, psikomotorik, emosional, dan kognitif. Permainan-permainan itu harus diseleksi oleh orang tua dan harus dijelaskan arti dari permainan itu. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian dari orang tuanya terutama anak-anak yang menerima pola asuh permissive, mereka akan cenderung mempunyai pola kebiasaan yang menyendiri dan kognisi mereka cenderung terhambat. Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa mengembangkan kreativitas yang ada pada diri mereka. hal ini terjadi pada anak balita, maka penyebab utamanya adalah kesalahan orang tua dalam menerapkan pendidikan pada anaknya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar